1. Kedatangan Yesus sesuai dengan nubuat dalam Perjanjian Lama
Saudara-saudara, kisah Simeon dan Hana yang bertemu bayi Yesus memang tidak sepopuler kisah orang majus atau para gembala. Hal ini terbukti, dalam drama-drama Natal hampir tidak pernah dipentaskan pertemuan mereka dengan bayi Yesus. Namun, sebenarnya Simeon dan Hana mewakili orang Yahudi saleh yang menantikan kedatangan Mesias yang dijanjikan!
Sebagaimana keluarga Yahudi lainnya, keluarga pasangan muda Maria dan Yusuf juga harus melakukan3 ritual sesuai hukum Taurat setelah kelahiran Yesus, yaitu sunat, penyerahan anak sulung, dan pentahiran ibu yang melahirkan. Sunat dilakukan pada hari kedelapan sekaligus pemberian nama, yaitu Yesus. Ini bisa dilakukan oleh imam setempat. Sedangkan, pentahiran dan penyerahan anak harus di lakukan di bait Allah Yerusalem. Dalam Imamat 12, dicatat bahwa seorang perempuan Yahudi yang melahirkan anak laki-laki akan menjadi najis selama 7 hari, lalu harus menunggu 33 hari lagi baru boleh datang ke bait Allah. Intinya harus menunggu 40 hari. Namun, jika anaknya perempuan, maka hitungannya 2 kali lipat! Yaitu 80 hari. Jadi, bisa dipastikan bahwa Maria datang ke bait Allah setelah hari ke-40 lewat. Untuk keperluan pentahiran, seorang ibu harus mempersembahkan 1 ekor domba berumur setahun dan satu ekor burung tekukur/merpati. Coba kita perhatikan korban yang dibawa oleh Maria dan Yusuf. Ya, sepasang burung tekukur atau 2 ekor anak merpati. Ini adalah jenis korban yang biasa diberikan oleh keluarga tidak mampu atau miskin. Dari jenis korban yang bisa mereka berikan, bisa disimpulkan bahwa Yusuf dan Maria bukanlah orang yang kaya raya!