Khotbah Perjanjian Lama, Khotbah Pra Paska & Paska

Tiada Piala Kemenangan, Tanpa Cawan Pengorbanan

Meminum cawan sering kali dipergunakan dalam Alkitab untuk menggambarkan pengalaman penderitaan dan dukacita. Ketika Babel menawan Yerusalem, kota itu telah “meminum dari tangan TUHAN isi piala kehangatan murka-Nya, engkau yang telah meminum, menghirup habis isi cangkir yang memusingkan!”(Yes. 51:17). Nabi Yeremia menggambarkan amarah Allah terhadap bangsa-bangsa sebagai pencurahan isi piala atau cawan (Yer. 25:15-28). Cawan merupakan lambang penghakiman Allah; inilah cawan murka Allah terhadap dosa manusia. Namun, dalam kasih sayang Allah yang unik, cawan kemarahan-Nya yang adil itu diletakkan bukan di tangan musuh-musuh-Nya, melainkan di tangan Anak yang dikasihi-Nya. Dan Anak-Nya itu akan meminum cawan sampai pada tetes penghabisan, hingga saat terakhir ketika ucapan-Nya di kayu salib “Aku haus” berubah menjadi “Sudah selesai!”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *