Korban Materialisme
Oleh: Pdt. Nathanael Channing
Mazmur 17:1-15
Pada saat dunia jatuh ke dalam dosa, banyak orang tidak menyadari bahwa akibat dosa adalah kebinasaan. Dosa membuang manusia jauh dari Allah, dan membuat relasi dengan orang lain dan alam semesta menjadi tak lagi harmonis. Manusia menjadi orang yang hanya mengandalkan diri sendiri, merasa mampu, kuat, berkuasa, dan tak lagi berpaut kepada Allah. Pusat hidupnya bukan Allah lagi, tetapi hasil kerja, harta kekayaan, kedudukan, kekuasaan, dan kepuasan hawa nafsu. Pola sikap hidup yang demikian akhirnya berorientasi pada materialisme dan hedonisme, yang dimulai sejak Adam dan Hawa makan buah pengetahuan yang baik dan jahat. Mereka sudah tahu dengan jelas bahwa buah itu tidak boleh dimakan, tetapi mereka toh melakukannya. Tujuan mereka hanya satu, yakni “ingin menjadi seperti Allah”. Bukankah hal itu sangat mustahil? Secara nalar saja hal itu tidak masuk akal—status manusia sebagai ciptaan tentu tidak dapat menandingi Sang Pencipta. Tidak mungkin “buah” atau “materi” yang merupakan benda mati dapat mengubah diri mereka menjadi Allah. Inilah akar dosa materialisme dan hedonisme yang terus berkembang sampai saat ini.