Pengalamannya datang ke Jakarta untuk pertama kalinya membuatnya teringat pada kisah yang didengarnya sejak kecil tentang Yesus yang memasuki kota Yerusalem. Matius mencatat, “Dan orang banyak yang berjalan di depan Yesus dan yang mengikuti-Nya dari belakang berseru, katanya: ‘Hosana bagi Anak Daud, diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, hosana di tempat yang mahatinggi!’ Dan ketika Ia masuk ke Yerusalem, gemparlah seluruh kota itu dan orang berkata: ‘Siapakah orang ini?’” (Matius 21:9-10). Ia membayangkan Yerusalem seperti kota yang besar dan megah, jauh melebihi Jakarta. Saat Yesus tiba di sana, Dia dielu-elukan, semua orang menyambut dengan sukacita, penuh semarak. Namun, semua itu berakhir sedih, tatkala orang Yerusalem berseru, “Salibkan Dia, salibkan Dia!” Butet meneteskan air matanya saat membayangkan betapa kemegahan kota Yerusalem itu tiada artinya jika ternyata berisi para pengkhianat yang mengakhiri hidup Yesus sebagai manusia. Seruan pujian “Hosana” bagi Anak Daud disusul dengan seruan “salibkan” yang lebih cocok ditujukan bagi seorang penjahat. Akhirnya, Butet berkata, “Terima kasih, Tuhan, untuk pengalaman ini. Jadikan aku setia kepada-Mu, jangan biarkan aku menjadi pengkhianat seperti mereka.” Amin.
Masuk ke Yerusalem
June 8, 2018