Kalau Allah sudah tidak mau tahu lagi terhadap manusia maka pasti Allah juga tidak merasa perlu mendisiplin atau menghukum manusia itu. Bagian anak kalimat “maka Allah menyerahkan mereka” di dalam Roma 1:24, 26, 28 sungguh sangat mengerikan. Karena itu berarti Allah sudah tidak peduli, tidak mau tahu lagi kepada manusia yang tidak mau mengakui Dia sebagai Allah. Tuhan sudah “bosan” untuk mendisiplin, sudah tidak mau lagi untuk mengingatkan mereka. Tetapi ini sama sekali bukan berarti Allah akan meniadakan hukuman kekal itu. Allah tidak akan lupa bahwa mereka adalah manusia berdosa dan pada akhir zaman kelak akan menerima hukuman final. Berbahagialah orang yang di dunia ini masih menerima disiplin atau bahkan penghukuman dari Allah. Sebab itu berarti bahwa Allah masih mengasihi, masih memperhatikan dia, masih menganggap dia anak-Nya. Sangat mengherankan, atau lebih baik dikatakan sangat membahagiakan bahwa Allah menghajar dan menyesah orang yang dikasihi-Nya dan yang diakui-Nya sebagai anak (Ibr 12:5-6). Daud mengenal Allahnya dengan baik, sebab itu dia berani dan rela menyerahkan hukuman itu sepenuhnya kepada Allah. Kerelaan hati Daud inilah yang luar biasa. Dan Allah yang melihat hati Daud tahu persis apakah Daud sunguh-sungguh rela atau tidak.
Daud: Pendosa yang Kesatria
February 28, 2022
