Kalau Hawa ditempatkan di tempat yang jauh dari dia, maka pasti peristiwa makan buah terlarang itu tidak akan pernah terjadi. Begitu juga Hawa. Dia tidak mau mengakui salahnya dengan terus terang, tetapi melemparkan kesalahan pada Ular (Kej 3:12-13). Adam dan Hawa tidak mau memikul kesalahan itu seorang diri, tetapi mencoba untuk melibatkan pihak lain dengan harapan supaya dosanya kelihatan tidak terlalu mencolok. Hari ini masih cukup banyak orang Kristen yang bersikap seperti Adam dan Hawa dan sejak saat itu Iblis selalu menjadi kambing hitam kalau manusia jatuh dalam dosa. Alasan yang paling sering dikemukakan ketika seseorang jatuh adalah karena merasa dicobai oleh Iblis. Dengan kata lain manusia sering berdalih bahwa kalau tidak ada yang mencobai dia maka pasti dia akan mampu hidup kudus di hadapan Tuhan. Padahal Alkitab dengan jelas menuliskan bahwa sebenarnya setiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena diseret dan dipikat oleh keinginan itu (Yak 1:13-15). Kalau keinginan itu dituruti maka akhirnya orang itu jatuh dalam dosa. Karena itu akibat dosa seharusnya ditanggung sendiri dan tidak boleh melibatkan orang lain.Sebab keputusan terakhir apakah seseorang akhirnya berbuat dosa atau tidak bukan terletak pada orang lain, tetapi pada dirinya sendiri.
Daud: Pendosa yang Kesatria
February 28, 2022