Khotbah Perjanjian Lama

Kemuliaan Allah, Apa Artinya?

“The least” atau “yang paling hina” amat penting di sini. Sehina-hinanya manusia di mata kita, Yesus sudah melampaui kehinaan mereka, menjadi manusia yang paling hina. Karena itu, Yesus bersedia dijumpai dalam diri manusia yang terhina sekalipun.

  • Seorang kepala biara kewalahan dan stress karena biara yang baru dilayaninya selama beberapa bulan terlibat konflik yang parah. Semua saling curiga, saling menyalahkan dan saling menjatuhkan. Sama sekali tidak ada damai di dalamnya. Akhirnya kepala biara yang baru ini pergi menemui bekas profesornya yang sudah pensiun dan menceritakan masalahnya. Ia kemudian bertanya, “Apakah masalah ini muncul karena ada dosa yang kami lakukan?” Dengan tenang profesor tua ini menjawab, “Ya, dosa ketidakpedulian.” “Apa maksudnya?” “Sebenarnya salah seorang dari antara kalian adalah Mesias yang datang dengan menyamar dan kalian semua mengacuhkan-Nya.”
  • Sepanjang perjalanan pulang, pemimpin biara ini berpikir keras, Mesias sendiri sudah datang ke biara kami? Bagaimana mungkin kami lalai mengenali-Nya. Siapa Dia? Bendahara biarakah? Tukang masakkah? Ah tidak mungkin … Mereka terlalu banyak kesalahannya. Tapi, bukankah tadi dikatakan bahwa Mesias datang dengan menyamar.
  • Sesampai di biara, kepala biara ini menceritakan apa yang didengarnya kepada seluruh biarawan. Semua orang terkejut dan memandang satu sama lain. Mesias? Di sini? Di biara ini? Menyamar? Jika benar menyamar, demikian pikir mereka, pastilah Dia menyamar sebagai seseorang yang paling tidak mungkin kita tebak. Tapi siapa?
  • Akhirnya, dengan pertanyaan yang tak pernah terjawab itu, setiap kali mereka berjumpa dengan biarawan lain, mereka selalu berpikir, “Jangan-jangan dia …” Dan alhasil, mereka memperlakukan orang yang dijumpainya dengan penuh hormat dan penghargaan, karena jangan-jangan dialah Sang Mesias yang menyamar. Beberapa bulan berlalu dan perlahan-lahan atmosfer kehidupan biara berubah menjadi cerah. Tidak ada lagi sikap saling menyalahkan dan memusuhi. Dan masyarakat sekitar yang tadinya takut datang ke biara yang “angker” itu kini mulai berdatangan kembali. Dan setelah bertahun-tahun, pertanyaan itu, “Siapakah Mesias yang menyamar itu” tetap tidak terjawab. Namun mereka sudah tak lagi ingin mengetahui jawabannya.

Dan kepada jemaat, petuah yang sama disampaikan, “Sebenarnya salah seorang dari antara kalian adalah Mesias yang datang dengan menyamar dan kalian semua mengacuhkan-Nya.” Amin.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *