Menimba Rancanganku
Oleh: Pdt. Nathanael Channing
“Rancangan di dalam hati manusia itu seperti air yang dalam, tetapi orang yang pandai tahu menimbanya” (Amsal 20:5)
Ada muncul rumus umum di dunia ini yang berbunyi “Sebagian besar orang gampang omong, ketimbang nglakoni (orang lebih mudah berbicara daripada melakukan)”. Betul, bukan? Kita sering menjumpai ada banyak orang yang sangat pandai berbicara, bahkan mampu mengembangkan bahan pembicaraan dengan sangat baik, ideal sekali, dan rasanya mudah untuk dijalani. Namun, semua itu tidak pernah menjadi realitas. Itu hanya sekadar wacana, bahan omongan yang sebenarnya tidak ada ujungnya. Misalnya ada orang yang sangat pandai berbicara tentang masalah pekerjaan yang dapat dilakukan. Semua sarana dibahas begitu menarik, dari penataan ruangan, fasilitas peralatan, cara produksi dan pemasaran, perhitungan keuntungan, dan sebagainya. Rasanya semua itu sudah siap di hadapannya, pemaparannya sangat matang. Namun, apa yang terjadi dalam realitasnya? Semua yang dikatakan itu tidak pernah terwujud. Semuanya hanya idealisme dalam pikiran saja. Itu semua hanya ada dalam angan-angan, hanya di awan yang sangat tinggi. Kalau didesak supaya jangan bicara saja dan mencoba untuk melakukannya, maka konfliklah yang muncul.