Renungan Berjalan bersama Tuhan

Allah yang Berkehendak

Allah yang Berkehendak

Oleh: Pdt. Nathanael Channing

Yesaya 53:1-12

Apa yang ada di benak kita ketika kita membaca ayat ini: “Tetapi Tuhan berkehendak meremukkan dia dengan kesakitan ….” (Yesaya 53:10). Apakah Allah kejam, atau justru kasih? Mana yang benar? Ataukah kedua-duanya benar karena kasih yang sejati itu mendatangkan kekejaman sekalipun kekejaman itu menimpa diri-Nya sendiri? Karena kasih-Nya kepada kita dan untuk menyelamatkan kita dari kebinasaan kekal, Allah membutuhkan pengurbanan dan  penderitaan yang meremukkan Anak-Nya yang tunggal, Tuhan Yesus, dengan kesakitan yang luar biasa. Penderitaan itu dialami-Nya bukan hanya di masa-masa sengsara-Nya ketika akan disalibkan, melainkan di sepanjang hidup-Nya dari lahir sampai pada kematian! Dan puncaknya adalah ketika Dia meregang nyawa di atas kayu salib. Yesus tidak pernah mengalami hidup enak tanpa penderitaan. Setiap saat Dia menghadapi berbagai pencobaan dan tantangan. Hampir setiap hari Dia bertemu dengan orang-orang yang menolak pengajaran-Nya dengan sikap melawan, yang mencari-cari kesalahan untuk menjatuhkan-Nya, baik dengan cara halus maupun kasar. Padahal mereka adalah pemimpin-pemimpin agama, ahli-ahli Taurat, dan orang-orang Farisi yang tampaknya sangat saleh.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *