Renungan Berjalan bersama Tuhan

Hati-hati dengan Si Kikir

Hati-hati dengan Si Kikir

Oleh: Pdt. Nathanael Channing

“Jangan makan roti orang yang kikir, jangan ingin akan makanannya yang lezat. Sebab seperti orang yang membuat perhitungan dalam dirinya sendiri demikianlah ia. ‘Silakan makan dan minum,’ katanya kepadamu, tetapi ia tidak tulus hati terhadapmu.” (Amsal 23:6-7)

Setiap orang mempunyai sikap berbeda terhadap materi atau barang yang dimilikinya. Ada orang yang sangat boros. Apa saja bisa ia dapat dan beli karena ia memang memiliki banyak uang. Setelah dibeli, begitu mudahnya ia menaruhnya di sembarang tempat, dan terkadang lupa, hilang, dan tidak diurus lagi. Mengapa? Karena ia bisa dan mudah untuk membelinya kembali. Namun, ada orang yang tidak mudah untuk membeli barang-barang yang diinginkannya. Jika menginginkan sesuatu, ia harus menabung terlebih dulu sekian lama untuk dapat membeli barang yang diinginkannya. Setelah dimiliki, barang itu ia jaga dengan baik supaya tidak cepat rusak, disayang-sayang karena ia tidak mudah untuk mendapatkannya. Orang ini bukan orang boros, tetapi orang yang hemat. Ia membeli sesuai dengan kebutuhannya. Ia bisa memakai dan memanfaatkan semua barang yang dibeli dan dimilikinya sebaik-baiknya. Berbeda dengan orang yang pelit. Ia sangat sayang dengan uang yang dimilikinya. Ia orang yang tidak mau berkorban untuk orang lain, bahkan untuk dirinya sendiri. Sebagai contoh, jika ia sakit, ia tidak akan pergi ke dokter, mengapa? Bukan karena tidak punya uang, tetapi ia terlalu sayang bila uangnya harus dihabiskan untuk membayar biaya ke dokter.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *