Langit Mulai Mendung
Oleh: Pdt. Nathanael Channing
Mazmur 121:1-8
Ketika langit mulai mendung, apalagi diliputi gumpalan-gumpalan awan gelap, sebagian besar dari kita pasti merasa cemas dan ingin segera tiba di tempat tujuan karena khawatir hujan akan turun dengan lebat. Di sisi lain, ketika langit mendung dan awan menahan sengat panas matahari dengan disertai angin sepoi-sepoi, cuaca terasa sejuk. Demikian pula bila langit cerah, berwarna kemerah-merahan bercampur warna biru yang indah, pasti memberikan perasaan yang nyaman. Kita tidak khawatir, apalagi kalau ada pelangi yang makin mempercantik pandangan mata. Pada saat musim hujan, kita sering menjumpai langit mendung pekat, ditambah dengan halilintar yang menyambar-nyambar dan angin yang bertiup sangat kencang. Bagi mereka yang tinggal di pantai, jika cuaca buruk ini ditambah dengan pasangnya air laut dan ombak yang bergulung tinggi sampai lima atau sepuluh meter, suasana tentu sangat menakutkan. Trauma tsunami tetap menghantui banyak orang. Namun selain tsunami, juga ada sejumlah bencana alam seperti badai Shally. Badai yang memiliki nama cantik ini mampu memorak-porandakan pohon-pohon dan bangunan-bangunan tinggi, bahkan membuat jalan-jalan sepi karena semua pengemudi kendaraan tidak berani meneruskan perjalanan mereka. Tanda-tanda datangnya badai tersebut adalah langit mendung, awan yang gelap pekat, dan angin yang semakin kencang berembus tanpa arah, menembus semua lorong yang ada dengan kecepatan tinggi.