Khotbah Perjanjian Baru

Kebesaran Jiwa Seorang Sahabat

SS, seorang teman di SAAT dulu menjalin kasih dengan mahasiswi “Impor” asal China. Teman saya ini meskipun berlatar belakang keluarga Chinese namun benar-benar 0 dalam berbahasa Mandarin. Demi mendapatkan pujaan hatinya, teman saya belajar siang malam bahasa Mandarin, ke meja makan pun menghafalkan bahasa yang dikenal sebagai bahasa Dewa karena sulitnya.  Singkat cerita mereka kemudian menjalin hubungan kasih, dan teman saya bercerita bila ia selalu membawa  kamus elektronik “Alfalink” sehingga bisa berkomunikasi dengan lebih mudah. Ia berkata: Cinta melintasi keterbatasan bahasa dan budaya. Ya, kunci dari hubungan mereka adalah kasih. Sekalipun ada perbedaan, namun hubungan itu bisa diperjuangkan karena ada kasih. Di tengah segala keberbedaan di tengah orang percaya pun, kasih menjadi dasar dari hubungan ini, melampaui segala perbedaan yang ada.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *