Khotbah Topikal

Pengampunan, Jalan kepada Kebebasan

SS, hati saya tersentuh ketika membaca kisah ini, dan hal itu membuat saya bertanya-tanya, dengan penderitaan begitu hebat akibat tragedi itu, bagaimana seorang manusia dapat mengampuni?  Apa yang menjadi faktor utama seorang Kim Phuc dapat mengampuni orang yang bersalah kepadanya?  Dalam sebuah wawancara di sebuah radio, Kim Phuc bersaksi:

β€œIni adalah waktu yang sangat sulit bagi saya ketika saya pulang dari rumah sakit. Rumah kami hancur, kami kehilangan segalanya dan kami hanya bertahan dari hari ke hari. Kemarahan di dalam diriku seperti kebencian setinggi gunung. Aku membenci hidupku. Aku benar-benar ingin mati berkali-kali. Kemudian aku menghabiskan siang hariku di perpustakaan untuk membaca banyak buku-buku agama untuk menemukan tujuan hidupku. Salah satu buku yang kubaca adalah Alkitab. Pada Natal 1982, aku menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat pribadi. Itu adalah titik balik luar biasa dalam hiduku. Allah membantuku untuk belajar mengampuni – pelajaran yang paling sulit dari semua pelajaran. Ini tidaklah terjadi dalam sehari dan itu tidak mudah. Tetapi akhirnya aku berhasil. Pengampunan membuatku bebas dari kebencian. Aku memang masih memiliki bekas luka yang banyak di tubuh ini dan menyisakan hari-hari yang menyedihkan, tetapi paling tidak hatiku telah dibersihkan.  Bom kimia itu memang sangat kuat tetapi iman, pengampunan dan kasih jauh lebih kuat. Kita tidak akan ada perang sama sekali jika semua orang bisa belajar bagaimana hidup dengan cinta sejati, pengharapan, dan pengampunan.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *